Category Archives: lirik lagu

ya ya ya “gigi”

Akulah sempurna akulah idaman
Aku yang kau cari aku yang penuhi
Kau tahu semua itu
Kau pun tak merasakannya
Kau pun tak mengakuinya
Terima saja terima

Menunggu itu bosan
Bosan yang mengusikkanku
Coba saja kau merasakan
Terima saja terima

reff:
Apa sih yang kau tunggu
Apa sih yang kau mau
Langsung saja

Coba katakan ya 2x
Coba katakan kau setuju

Kau pikir aku santai
Kau pikir aku sabar
Langsung saja

Coba katakan ya 3x

sang penghibur “padi”

setiap perkataan yang menjatuhkan tak lagi kudengar dengar sungguh
juga tuk berkata yang mencela tak lagi kucerna dalam jiwa
aku bukanlah seorang yang mengerti tentang kelihaian membaca hati
ku hanya pemimpi kecil yang berangan tuk merubah nasibnya

oh…bukankah kupernah melihat bintang
senyum menghiasi sang malam
yang berkilau bagai permata
menghibur yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya
yang lelah jiwanya
yang sedih hatinya

Baca lebih lanjut

salah “lobow”

sepanjang perjalanan cintaku

kau bilang aku yang paling tangguh

namun ternyata kau tinggalkan aku

dengan alasan yang tak jelas

apa aku pernah mengeluh, apa aku pernah berlari

saat kau ada masalah

apa aku pernah mendua, apa aku tak mengimbangimu

sayang, kau menilaiku salah

sepanjang perjalanan cintaku

kau puji aku setiap waktu

namun kenyataannya berlawanan

ku tak pernah ada baiknya

seharusnya kita “naff”

saat relung hatiku kini mulai terasa
sepi tanpa ada cintamu dalam hidupku
semua terasa hampa kala
hatimu tak dapat ku sentuh

semakin jauh asaku ini untuk ku gapai
dalam luka batinku perih teteskan lara
ketika dirimu jauh
isi hatimu tlah menjadi miliknya

seharusnya dunia ini begitu indah
seharusnya hidupku ini penuh bermakna
takkan gundah jiwaku bila kau bersamaku
takkan perih batinku ini bila kaupun milikku
seharusnya dunia ini punya kita berdua

seandanya kau tahu perih didalam hatiku
apakah engkau merasakan apa yang ku rasa

bersama bintang “drive”

senja kini berganti malam
menutup hati yang lelah
dimanakah engkau berada
aku tak tahu dimana

pernah kita lalui semua
jerit tangis canda tawa
kini hanya untaian kata
hanya itu yang aku punya

tidurlah selamat malam
lupakan sajalah aku
mimpilah dalam tidurmu
bersama bintang

sesungguhnya aku tak bisa
jalani waktu tanpamu
perpisahan bukanlah duka
meski harus menyisakan luka

nyawa hidupku “adaband” OST selamanya

angin malam berhembus iringi menyapa
coba merasakan semilir kehadiranmu
kadang kutanya cinta kemana arah dan tujuanna
bila memang berpisah mengapa maut yang pisahkan

aku memujimu hingga jauh terdengar suatu ke angkasa
mungkinkah hatiku memanggilmu dapatkah kau dengar nyawa hidupku

seluruh jiwa ragaku hancur berkeping keping
terendam kaki berpijak di bumi lagi

kau menelanjagi diriku selalu lewat indahnya
lintasi melambung kalbu yang teringkuh dan kini tinggalkanku

kau dan dirinya “adaband” – OST selamanya

engkau pesona indah penyejukkan kalbuku
haruskah tinggal kenangan yang selamanya terngiang
kini kubersamanya cukup hadapi sepi
namun tak sanggup hapus bayanganmu inspirasiku

kau maligai jiwa terukir dan membekas di hati
kuingin kau kembali namun bagaimana harus kukatakan padanya

inikah egoku hingga sampai hati
membandingkanku dan dia yang juga mencintaiku

maafkan diriku yang dulu tak hargai ketulusanmu
tak bisa dustai kuharus memilih antara dirimu dan dirinya

aku mau “Once”

kau boleh acuhkan diriku
dan anggap ku tak ada
tapi takkan merubah perasaanku
kepadamu

kuyakin pasti suatu saat
semua kan terjadi
kau kan mencintaiku dan tak akan pernah
melepasku

aku mau mendampingi dirimu
aku mau cintai kekuranganmu
slalu bersedia bahagiakanmu
apapun terjadi, kujanjikan aku ada

kau boleh jauhi diriku
namun ku percaya
kau kan mencintaiku dan tak akan pernah
melepasku

menghapus jejakmu “peterpan”

 

Terus melangkah melupakanmu
Belah hati perhatikan sikapmu
Jalan pikiranmu buatku ragu
Tak mungkin ini tetap bertahan

Perlahan mimpi terasa mengganggu
Kucoba untuk terus menjauh
Perlahan hatiku terbelenggu
Kucoba untuk lanjutkan itu

Engkau bukanlah segalaku
Bukan tempat tuk hentikan langkahku
Usai sudah semua berlalu
Biar hujan menghapus jejakmu

Baca lebih lanjut