Monthly Archives: Juni 2009

Esensi Kuliah menurut Keluarga Mahasiswa Mojokerto (KMM)di Yogyakarta

Kemarin ngumpul ma anak anak Mojokerto yang lagi kuliah di Yogyakarta yang tergabung dalam KMM (Keluarga Mahasiswa Mojokerto) membicarakan sesuatu yang agak serius, sebenarnya esensi kita kuliah ini apa sih?

Seorang Perempuan sambil nyelonong ngomong “kuliah itu esensinya adalah bertanggung jawab“, maksudnya adalah kita kan masuk kuliah dengan tes/ujian terlebih dahulu, perkirakan saja satu kursi itu di rebut oleh 10 anak, berarti pada saat itu ada 10 anak yang mati-matian ingin masuk kuliah, mencari ilmu, dan memperoleh pengetahuan dengan lebih luas lagi. Nah… ternyata alhamdulillahnya yang ketrima adalah kita, berarti secara tidak langsung kita harus mempertanggungjawabkan terhadap 9 anak yang lain tersebut. Kita gak bisa seenaknya kuliah yang asal asalan saja, siapa tahu dari 9 anak tersebut adalah anak yang berbakti kepada kedua orang tuanya dan ketika ujian orang tuanya sakit sehingga dia tidak bisa mengerjakan soal ujian dengan maksimal, atau mungkin terdapat seorang anak yang berjuang mati matian dalam belajar tapi ketika waktu ujian dia stess karena tertimpa musibah, atau mungkin juga terdapat anak orang gak mampu yang berjuang keras demi masuk kuliah tetapi dia tidak mampu dalam masalah biaya kuliah. Sedangkan kita seenaknya aja kuliah sambil sesekali menyontek, sesekali males atau sesekali nitip absen. Dimana tanggungjawab kita kepada ke 9 anak yang lain, apakah memang kita layak untuk masuk kuliah sementara kita mengabaikan amanat dari 9 anak yang lain?

Anak KMM yang lain, seorang perempuan menjawab, “kalau menurutku, kuliah adalah mencari jatidiri kita” Baca lebih lanjut

Analisis SWOT dalam Komunitas Blogger Mojokerto

Seiring dengan menurunnya biaya internet sejak 2 tahun belakangan ini, dunia maya menjadi dunia ke dua bagi manusia, dimana segala bentuk sosialisasi antar teman satu kampung sampai dengan antar teman dari benua antartika pun dapat di lakukan saat ini, detik ini juga dan hanya dalam hitungan mili second.

Begitu juga yang terjadi pada dunia Blogger Indonesia yang menurut pengamatan saya pribadi, setiap harinya selalu ada seseorang (Blogger pemula) yang mencoba membangun di rumah maya. Mereka mencoba untuk bersosialisasi dan menulis tentang berbagai hal yang menarik, bercerita tentang pengalaman kesehariannya, berpuisi dan bahkan tak jarang yang memanfaatkan dunia maya ini dengan maraup berbagai keuntungan (pekerjaan).

Setiap harinya, ada beribu ribu orang Indonesia yang mengupload tulisan terbaru mereka, terkadang menghabiskan waktu berjam jam duduk di depan layar monitor sambil mencoba untuk menjelajah dunia dengan jari telunjuk kanannya, dan memandang seakan-akan dunia hanya selebar layar monitor.

Dan kemudian mulai merambah dalam suatu komunitas komunitas tertentu, baik yang berasal dari satu daerah, berasal dari satu universitas, bahkan sampai berasal dari satu persamaan pandangan dalam visi dan misi. Contohnya saja komunitas blogger Mojokerto. Mereka membuat suatu wadah bersama untuk saling bertukar informasi, bertukar pendapat dan bertukar ilmu.

Selamat datang di dunia maya, dan apakah anda juga mempunyai/tergabung dalam suatu forum atau komunitas tertentu? ataukah anda hanya memanfaatkan dunia maya ini untuk mencari informasi dan mencari ilmu saja tanpa melakukan aktifitas ngeblog? ataukah anda adalah orang yang baru saja mengenal tentang dunia maya?

Saya mencoba untuk menganalisis suatu bentuk Komunitas dengan menggunakan analisis SWOT, yakni: Baca lebih lanjut

Dengan kaitkata , , , , , , , , , , ,

91 siswa SMA Kota Mojokerto tidak lulus karena nilai Pelajaran Bahasa Indonesia di bawah 5,5

Dari jumlah peserta UNAS SMA tahun pelajaran 2008/2009 Kota Mojokerto yang terbagi atas 1.500 siswa SMK, 1.802 siswa SMA dan 88 siswa MA. Sebanyak 91 siswa Mojokerto dinyatakan TIDAK LULUS pada Unas tahun ini. 91 siswa Kota Mojokerto tersebut berasal dari 3 Sekolah negeri dan 8 sekolah swasta. (Radar Mojokerto)

91 siswa tersebut tidak dapat memenuhi stadart kelulusan karena rata rata nilai ujian Bahasa Indonesia di bawah 5,5. Mata pelajaran yang dipandang lebih mudah di bandingkan dengan mata pelajaran lainnya, sehingga siswa tersebut dipandang tidak layak untuk mendapatkan ijazah kelulusan SMA. (Radar Mojokerto)

Sebuah realita yang patut kita jadikan wacana. Mata pelajaran Bahasa Indonesia yang sekiranya dijadikan sebagai pelajaran yang membantu dalam menaikkan rata rata UNAS malah menjadi bumerang bagi para siswa.

Apakah anak anak negeri ini sudah melupakan tentang ajaran bagaimana cara berbudi pekerti yang luhur? bagaimana tentang perilaku yang sopan? bagaimana tentang membaca Puisi? bagaimana tentang mengolah Subjek Predikat Objek dan Keterangan (SPOK)? bagaimana mereka mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru guru mereka?  atau apakah mereka melupakan dan menyepelekan tentang bahasa mereka sehari hari sendiri?

Saya tidak menyalahkan 91 siswa yang dinyatakan tidak lulus, atau saya juga tidak menyalahkan cara mengajar guru mata kuliah Bahasa Indonesia, atau bahkan saya juga tidak menyalahkan panitia yang mengoreksi mata pelajaran bahasa Indonesia. Tetapi saya mau menilai dan memandang jauh ke depan bagaimana bangsa ini berkembang dan maju jika generasi penerusnya tidak benar benar memahami tentang bangsa dan bahasa mereka sendiri.

Saya juga tidak setuju jika dikatakan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia dikatakan sebagai mata pelajaran yang mudah. Saya menganggap bahwa semua mata pelajaran memiliki bobot yang sama yang patut untuk di perjuangkan dan patut untuk dipertimbangkan, bukan malah di hiraukan dan terkesan disepelekan.

Semoga 91 siswa tersebut di berikan kesabaran dan dimudahkan jalannya untuk terus berjuang dan meraih impian di masa depan. Pelajaran yang berharga yang bisa kita petik bersama adalah:

“jangan pernah menyepelekan sesuatu yang menurut anda tidak penting, karena kemungkinan dari hal terkecil itulah anda akan dapat mencapai kesuksesan”

referensi : radar mojokerto

Dengan kaitkata , , , , , , , , ,

2 tahun masa silam terbentuknya Keluarga Mahasiswa Mojokerto (KMM) di Yogyakarta

Minggu, 9 Desember 2007, bertempat di depok (3 km sebelah selatan Parang Tritis), acara yang dimulai pukul 12 siang itu dihadiri oleh mahasiswa mulai dari angkatan 2002 sampai dengan angkatan 2007. mayoritas dari berbagai Universitas-Universitas yang ada di Yogyakarta, seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Kalijaga, Universitas Islam Indonesia, Institut Seni Indonesia, Universitas Atmajaya, Universitas Ahmad Dahlan dan pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta.

Dilatar belakangi oleh asal daerah yang sama, yakni Mojokerto, baik Kota maupun Kabupaten, sekitar 22 orang berkumpul untuk membicarakan sebuah gerakan, sebuah komunitas, dan sebuah wadah yang bertujuan untuk menyebarluaskan seni dan budaya Mojokerto, memberikan informasi kepada seluruh SMA se Mojokerto mengenai universitas yang ada di Yogyakarta dan sebagai wadah paguyupan mahasiswa Mojokerto yang kuliah di Yogyakarta.

Pembicaraan cukup seru mengenai nama dari perkumpulan ini, sempat terdapat nama nama yang menarik dan terjadi saling adu argumentasi, dan akhirnya di sepakati nama perkumpulan ini dengan nama KELUARGA MAHASISWA MOJOKERTO yang disingkat dengan KMM.

Sejak 2 tahun yang lalu, saat ini KMM terus berkarya dan terus mengepakkan sayapnya sebagai suatu lembaga dengan tujuan menyebarluaskan seni dan budaya Mojokerto, memberikan informasi pada seluruh SMU/SKM di Mojokerto mengenai universitas universitas yang ada di Yogyakarta. dan sebagai wadah mahasiswa Mojokerto yang berada di Yogyakarta.

Sampai dengan saat ini (2009), jumlah anggota KMM sudah lebih dari Baca lebih lanjut

Dengan kaitkata , , ,

SMA Mojokerto menuju Pendidikan bertaraf Internasional

Bukan sesuatu yang mustahil jika Sekolah Menengah Atas (SMA) di Mojokerto menuju ke jenjang pendidikan bertaraf International. Beberapa sekolah yang memiliki potensi dalam hal tersebut antara lain yakni SMAN 1 Mojokerto, SMAN 2 Mojokerto, SMAN 3 Mojokerto, SMAN Sooko, SMAN Puri, SMAN 1 Mojosari.

Di beberapa kota Besar, misalnya Jakarta, Surabaya, Bandung, Yogyakarta saat ini banyak yang memiliki sekolah pendidikan bertarf International.

Yang jadi pertanyaan adalah apakah sekolah tersebut “benar benar” bertaraf International?

Apakah standart bertaraf international hanya di lihat dari bahasa pembelajaran dengan Bahasa Inggris?

Apakah pengajar dari luar negeri dan biaya sekolah yang mahal merupakan ciri khas SMA bertaraf internasional?

Bagaimana esensi SMA yang bertaraf International?

Ini merupakan Main Problem kita bersama yang patut untuk kita diskusikan, kebanyakan yang ada, beberapa sekolahan menyebutkan diri menjadi sekolah bertaraf internasional dengan asumsi bahwa proses pembelajaran  yang mereka lakukan memakai bahasa Inggris, sementara beberapa yang lain mengatakan bahwa sekolah memiliki fasilitas yang sangat memadai, teknologi yang tinggi dan canggih, dan bahkan beberapa sekolahan yang lain mengatakan bahwa mereka mendapat pengakuan sebagai sekolah bertaraf internasional dari masyarakat sekitar karena melihat lulusan yang ada kebanyakan di terima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang terkemuka.

Apakah hanya dengan gaya proses pembelajaran Bahasa Inggris, Fasilitas dan Teknologi yang canggih, adanya pengakuan merupakan salah satu syarat dalam menuju pendidikan bertaraf internasional? Baca lebih lanjut

Strategi Management “Midas” – Mojokerto

Seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya dalam artikel di bawah, Midas merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan lebih mengfokuskan pada bidang Kue. MIDAS beralamatkan  di Miji gang 5 no 22 Kota Mojokerto  Mempunyai satu Outlet (Toko) dan telah berdiri sejak tahun 1990. Kini omset  perbulan rata rata antara 30 – 60- juta rupiah.

kalau boleh saya usulkan kepada pihak MIDAS Corporation, ada beberapa strategi yang mesti diterapkan:

Supplier

Pembelian bahan baku berupa tepung, telur, coklat, semuanya di beli dari perusahaan bahan baku tepung yang ada di Surabaya, denagn memilih kualitas tepung yang terbaik. Strategi yang diterapkan adalah melemahkan bargaining power dari supplier dengan cara melakukan kontrak jangka panjang dengan harga yang telah diatur sebelumnya, kontraknya bisa selama 1 – 2 tahun, dengan menerapkan sistem Just in Time, begitu pemesanan langsung di kirim dalam 1 – 2 hari ke pabrik MIDAS. Strategi ini berguna untuk menanggulangi kenaikan bahan baku produksi kue yang tidak bisa diprediksikan sebelumnya dan sekaligus untuk menjaga distribusi bahan baku tetap berjalan.

Substitusi

Substitusi untuk makanan sejenis kue saya pikir tidak ada, ketika kita mengadakan acara pernikahan, hajatan atau acara yang lainnya, kue merupakan satu hal yang tidak bisa tergantikan dengan makanan yang lainnya, mungkin di dalam cara pernikahan atau hajatan bisa di gantikan oleh parsel atau yang lainnya, tetapi di Mojokerto sendiri, kue merupakan makanan wajib yang mesti disajikan dalam berbagai acara. Disini, peran MIDAS sangat bersar dan memiliki bargaining power substitusi yang rendah.

Buyer

Pihak Midas senantiasa terus menjaga customer satisfaction dan terus menerus mencari new customer. Dengan menerapkan sistem Baca lebih lanjut

Bendungan Rolak Songo – Mojokerto

Tahukah anda, bendungan Rolak songo di dirikan oleh Ir Sutami. Bendungan ini terletak pada kooordinat: 7°26’42″S   112°27’55”. bendungan ini terletak di Mojokerto. bendungan ini berfungsi untuk mengontrol laju aliran dari Sungai Brantas. Sungai tersebut merupakan salah satu sungai terpanjang di Jawa Timur. Bendungan digunakan untuk mengontrol laju aliran air Sungai Brantas yang akan bermuara ke Surabaya dan ke Porong.

Tahukah anda, mengapa dinamakan Rolak Songo ? Baca lebih lanjut

Midas – Kota Mojokerto

Mungkin kata MIDAS bukanlah kata yang asing bagi anda yang berdomisili di daerah Mojokerto, baik yang berada di Kota Mojokerto maupun berada di Kabupaten Mojokerto. Pada mulanya, MIDAS adalah sebuah perusahaan yang bergerak di dalam segala bidang kue dan makanan, tetapi seiring merambahnya laju perekonomian di Mojokerto, kini MIDAS yang beralamatkan di Miji Gang V no 22 Mojokerto sudah memiliki outlet (toko) tersendiri, dan bahkan mulai merambah dunia cafe.

Tahukah anda… asal mula nama MIDAS??? Baca lebih lanjut

Pithecanthropus Mojokertensis

Pithecanthropus Mojokertensis itu artinya manusia kera dari Mojokerto.

Itu sebenarnya cuma salah satu jenis dari phitecanthropus yang ditemukan Ralph von Koeningswald di Mojokerto tahun 1936 dalam rupa fosil anak- anak. Disebut juga Pithecanthropus Robustus.

Pithecanthropus secara tipologi berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Umurnya diperkirakan 30.000- 2 juta tahun.

Ciri- ciri pithecanthropus: Baca lebih lanjut