shafa dan marwah

pasti yang teringat dalam benak kita adalah masa beberapa ribu tahun yang lalu… bukannya ahli sejarah atau mengerti benar tentang bab agama… tetapi disini aku sekedar berbagi pengalaman…..

sa’i mengambarkan kisah Siti Hajar, Istri nabi Ibrahim dan juga ibunda Nabi Ismail… saat itu berada di padang pasir dan sangat amat panas sekali… ya yang namanya anak kecil kan pasti kehausan… kemudian Siti Hajar naik ke bukit Shafa mencari air untuk ismail atau mencari seseorang yang bisa dimintai tolong… namun paya tersebut gagal…. kemudian dia ia menuju bukit Marwah… namun kembali gagal.. dan menuju Bukit Shafa lagi dan kenyataannya gagal lagi… demikian bolak balik hingga tujuh kalidan perjalanan berakhir di bukit Marwah… pertolongan dari Allah sang Maha Segalanya kemudian datang… air keluar dari lembah tempat ismail ditinggalkan dan yang saat ini ita kenal sebagai air zam zam…

bayangkan pada zaman dahulu… ratusan meter jarak antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah saat itu dan dalam terik matahari yang menyengat… dan jalannyapun berbatu batu… jadi dapat dibayangkan perjalanan Siti Hajar yang menempuhnya selama 7 kali… MasyaAllah.

beruntunglah jamah haji saat ini… walaupun jarak yang ditempuh untuk sa’i kira kira sama. namun  suasana antara  Bukit Shafa dan Marwah kini sudah sangat jauh  berbeda.. lebih nyaman.. jarak kedua bukit tersebut kira kira 395 mete dan kini beralaskan marmer yang sejuk dan beratap setinggi 12 meter… bahkan saat ini… jamaah haji bisa memilih sa’i dari 3 lantai… kalau lantai pertama penuh… bisa naik ke lantai kedua… dan jika masih tetap penuh lai (biasanya musin haji) bisa naik lagi sampai tingkat tiga dan bisanya pada tingkat paling atas ini suasananya tidak seramai di lantai dua apalagi lantai satu… bahkan diantara lantai lantai tersebut terdapat eskalator listrik dan tangga yang melingkar….

lebar jalur tersebut antara 20 meter dengan diantara kedua lajur tersebut tersedia pula “lajur lambat” yang diperuntukkan untuk orang tua dan jamaah yang memakai kursi roda…. tempat sa’i juga dikenal dengan nama mas’a atau kalau orang Indonesia menamakannya “besaen”… antara bukit shafa dan bukir marwah terdapat tiang berwarna jihau dan juga lampu hijau sebagai tanda wilayah “Bathnul Wadi“. Diantara dua tiang dan lampu hijau inilah, para jamaah pria berlari lari kecil dan para jamaah wanita berjalan cepat…

biasanya aku memerlukan waktu 20 – 30 menit untuk melaksanakan sa’i tersebut… kita memulai dari Bukit shafa ke Bukit Marwah bolak balik selama 7 kali dan berakhir di Bukit Marwah…. usahakan jangan terlalu bergerombol karena kebanyakan para jamaah dari luar suka tergesa gesa sehingga sangat dimungkinkan untuk terjadinya tabrakan orang… apalagi jalur sa’i adalah salah satu jalur yang menuju ke Ka’bah….

5 thoughts on “shafa dan marwah

  1. Alex berkata:

    Ass.

    wah….pengalaman naik haji ya mas Alfaroby ?
    uasik dong udah menunaikan rukun Islam kelima.

    ada banyak pelajaran yg bisa diambil dipostingan ini.
    salahsatunya memaknai perjuangan Siti Hajar dan anaknya Ismail alaihissalam.

    thanks ya mas udah berkenan mampir dan komen diblogku.
    aku link ya

  2. subhanallah

    aku jadi ngiler pengen nyobain 🙂

  3. Abeeayang™ berkata:

    yah,,,,,,kapan gilirankuh yaks…. 😦

  4. Tadi saya beli tuga buku tentang umrah dan haji, ditambah postingan ini saya bersemangat umrah. Doain ya.

  5. alfaroby berkata:

    1. Alex = betul banget tuh… ana setuju ma ente untuk masalah tersebut…

    2. achoey sang khilaf = MasyaAllah… barang siapa yang berangan angan ingin kesana saja… berdoalah kepada Allah…. karena dia akna selalu mendengar setiap doa hambanya…. Allah gaka tidur dan terjaga…. dia kana mendengar sediap detailnya..

    3. Abeeayang™ = sabar dan berusaha mas….

    4. Ersis Warmansyah Abbas = a pak… semoga ibadahnya lancar pak… AMin

Tinggalkan komentar