entah sejak kapan aku mulai menggilai dunia “rokok”
awal belajar adalah di bangku SMP, saat itu tergeletak rokok “abah” (ayah) di meja tamu, pikiranku hanya pengen nyoba saja. langsung dengan hati berdebar-debar akupun men “celeput” satu batang danlari menuju halaman samping rumahku
batuk dan terasa muak yang ada dalam pikiranku saai ini.
karena faktor saudar saudaraku sendiri dan beberapa teman temanku yang katanya cowok gak merokok itu “Cemen”. yang entah arti sebenarnya sampai saat ini tak jua aku mengerti.
tidak satu dua kali aku ketahuan memegang sebatang rokok di hadapan abah ummi’ ku. tamparan dan cacian serta nasehat terus mengalir datang dan pergi.
yang katanya belum cukup umur lah
yang katanya kayak anak nakal lah
yang katanya ntar aja waktu udah bisa nyari uang sendiri lah
yang katanya kalau udah dewasa aja lah
yang katanya merusak kesehatan lah
yang katanya gara gara bergaul ama anak yang gak bener lah
Ya Allah. berilah rizqy yang barokah dan halal serta berlimpah pada Abah dan Ummi’ku. Amin
sempat aku berhenti hampir 2 tahun hingga suatu ketika aku merokok di jalan sebelah rumahku dan melintaslah “abah” ku.
tamparan penuh murka langsung menuju pipi kiriku.
Abah, rizqy mohon maaf
Ummi’, maaf atas ketidak patuhanku
“Kuliah”
semester 3. Mild menjadi andalanku.
semester 4, 5, 6. Djarum menjadi ciri khas ku
semester 7. dji sam soe lah yang selalu menemani hari hariku.
YA Allah. naikkan derajat yang tinggi pada kedua abah ummi’ ku
Maaf karena Rizqy selalu …..
Maaf karena Rizqy telah …..
Maaf karena Rizqy sering …..
Maaf karena Rizqy berbuat ……
Maaf karena Rizqytak pernah ……
Maaf karena Rizqy berani …..
Maaf karena Rizqy hanya ……
Maaf karena Rizqy ……